Analogi Matematis, Biologis, dan Linguistik, dalam Arsitektur
ANALOGI
MATEMATIS, BIOLOGIS, DAN LINGUISTIK, DALAM ARSITEKTUR
Kita mengenal analogi sebagai persamaan atau persesuaian
antara dua benda atau hal yang berlainan [1]. Persamaan tersebut
terjadi karena adanya kesamaan sifat atau fungsi suatu benda dengan benda lain,
meskipun masih ada perbedaan dalam hal lain. Demikianlah, analogi adalah cara
yang umum dilakukan untuk membantu dalam memahami hal tertentu yang spesifik
agar ia lebih mudah dipahami.
Analogi juga digunakan dalam ilmu arsitektur, tepatnya teori
arsitektur. Analogi sering kali menjadi dasar bagi para ahli teori dalam
memberikan anjuran cara-cara khusus untuk memandang arsitektur. Contoh
analoginya adalah penjelasan bahwa arsitektur seharusnya dianggap sebagai
sesuatu yang organik, bahwa ia adalah bahasa, atau bahwa ia menyerupai mesin.
Analogi-analogi seperti ini mempersamakan arsitektur dengan hal lain untuk memberikan
pemahaman tentang bagaimana seharusnya arsitektur dipandang. Selain itu,
analogi-analogi tersebut juga memberikan jalan untuk mengatur
tugas-tugas perancangan (desain) dalam tatanan hierarki. Dengan begitu, arsitek
dapat mengetahui apa saja yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dan
apa saja yang dapat dibiarkan untuk dikerjakan pada tahap berikutnya dalam
proses perancangan. Pada tahap lebih lanjut, arsitek juga dapat mewujudkan
analogi yang ia gunakan ke dalam rancangan bangunan, seperti contoh yang
diuraikan dalam tulisan ini.
Beberapa analogi yang sering
digunakan oleh para ahli teori untuk menjelaskan arsitektur adalah: 1) analogi
matematis; 2) analogi biologis; 3) analogi romantik; 4) analogi linguistik; 5)
analogi mekanik; 6) analogi pemecahan masalah; 7) analogi adhocis; 8) analogi
bahasa pola; 9) analogi dramaturgi [2]. Dalam uraian ini, kita akan
mengenal tiga analogi, yaitu analogi matematis, analogi biologis, dan analogi
linguistik.
ANALOGI
MATEMATIS
Definisi
Analogi matematis adalah analogi yang berdasarkan pada ilmu hitung
dan geometri dalam pengambilan keputusan dalam arsitektur.
Contoh dan Tokoh
Beberapa ahli teori berpendapat
bahwa ilmu hitung dan geometri merupakan dasar penting bagi pengambilan
keputuusan dalam arsitektur. Contoh analogi ini adalah keyakinan beberapa ahli
teori bahwa bangunan yang dirancang menurut bentuk-bentuk murni dan angka-angka
primer atau lambang akan sesuai dengan tatanan alam semesta. Le Corbusier
berpendapat mengenai bentuk dalam arsitektur dalam tulisannya Towards a New
Architecture:
“Arsitektur adalah permainan
massa yang luar biasa, tepat, dan dahsyat dalam cahaya. Mata kita diciptakan
untuk melihat bentuk-bentuk dalam cahaya; cahaya dan bayangan mengungkapkan
bentuk-bentuk ini; kubus, kerucut, bulatan, silinder, atau piramida, adalah
bentuk-bentuk primer utama yang diungkapkan cahaya hingga terlihat dengan baik;
citra benda-benda ini jelas dan nyata di dalam diri kita dan tanpa
keragu-raguan. Karena alasan itulah bentuk-bentuk ini merupakan bentuk-bentuk
yang indah, bentuk-bentuk yang paling indah” [2]
Bentuk-bentuk solid primer: Bola, silinder, piramida, kubus, dan kerucut |
Ada pula proporsi Penampang Emas (Golden
Section) yang paling sering disebut sebagai panduan yang tepat untuk
rancangan arsitektur [2]. Secara matematis, Golden Section
yaitu perbandingan 1:1,618 (dalam bentuk desimal: 0,618). Golden Section
dapat didefinisikan sebagai:
Perbandingan
antara dua buah penampang garis atau dua buah dimensi suatu sosok bidang di
mana bagian yang lebih kecil dari keduanya berbanding dengan yang lebih besar,
sementara bagian yang lebih besar tersebut berbanding dengan jumlah keduanya.
Secara aljabar, proporsi ini dapat dinyatakan dengan persamaan
antara kedua perbandingan tersebut [3]:
Proporsi Golden Section |
Daniele Barbaro mengutarakan pandangannya mengenai pentingnya takaran kuantitatif
dalam dunia ini dalam tulisannya Commentary to Vitruvius (1556):
“Orang dapat mengatakan bahwa
baik dalam struktur dunia ini maupun dalam mikrokosmos tidak terdapat sesuatu
yang lebih luas dan penuh martabat daripada keselarasan bobot, jumlah, dan
ukuran. Dari sinilah waktu, ruang, gerak, kebajikan, ucapan, seni, sifat,
pengetahuan, pendeknya segala sesuatu yang bersifat ketuhanan dan manusiawi,
tersusun” [2]
Bangunan Contoh
Unitè d’Habitation, Perancis (Le
Corbusier)
Bangunan ini adalah rancangan arsitek Perancis, Le Corbusier, yang
selesai dibangun pada 1952 di Marseilles. Unitè d’Habitation berfungsi sebagai
tempat tinggal yang menampung kurang lebih 340 kamar apartemen untuk kurang
lebih 1.600 orang. [4]
Unitè d’Habitation di Marseilles, Perancis Gambar oleh: divisare.com |
Unitè d’Habitation di Marseilles, Perancis, ini adalah contoh penggunaan
bentuk geometris pada rancangan bangunan. Jika ditinjau komposisi bentuknya,
dapat diidentifikasi bahwa bentuk dasar bangunan ini adalah kubus. Dengan
transformasi dimensional, bentuknya menjadi pelat vertikal. Bangunan ini juga
didesain dengan menggunakan sistem proporsi yang dikembangkan Le Corbusier
dengan berdasarkan pada matematika (dimensi-dimensi Golden Section
dan Deret Fibonacci) dan proporsi-proporsi tubuh manusia (dimensi-dimensi
fungsional). 15 pengukuran Modulor digunakan pada bangunan ini untuk membawa
skala manusia kepada sebuah bangunan sepanjang 140 m, lebar 24 m, dan tinggi 70
m. [3]
Proporsi Modulor Gambar oleh: dslociceroarchitect.com |
ANALOGI
BIOLOGIS
Definisi
Analogi biologis adalah analogi yang berdasarkan pada pemahaman dan
pertimbangan biologis. Analogi ini menghasilkan dua bentuk teori
arsitektur atau bentuk arsitektur, yaitu organik dan biomorfik. Bentuk organik
bersifat sangat umum dan memusatkan perhatian pada hubungan antarbagian
bangunan atau antara bangunan dan ronanya, sedangkan bentuk biomorfik
bersifat lebih khusus dan memusatkan perhatian pada proses pertumbuhan dan
kemampuan pergerakan yang berkaitan dengan organisme. [2]
Contoh dan Tokoh
Contoh analogi ini adalah pernyataan
Hannes Meyer, “Membangun adalah proses biologis … membangun
bukanlah proses estetis”. Sehubungan dengan arsitektur
organik, Frank Lloyd Wright adalah pencetus arsitektur organik. Ia
menjelaskan kata organik dalam The Future Architecture sebagai berikut:
“Kata
organik menunjuk kepada kesatuan; barangkali terpadu atau intrinsik adalah kata
yang lebih tepat untuk dipakai. Sebagaimana mulanya digunakan dalam arsitektur,
organik berarti ‘bagian pada keseluruhan sebagai keseluruhan pada bagian’. Jadi
‘keseluruhannya adalah terpadu’ adalah apa yang sesungguhnya diartikan oleh
kata organik”
Di samping itu, gagasan-gagasan yang berdasarkan analogi biomorfik
adalah:
· “kota yang dapat dimakan” (Rudolf Doernach);
· struktur pneumatik bersel banyak (Fisher, Conolly, dan Neumark);
· “kota berjalan” (Ron Herron). [2]
Bangunan Contoh
Fallingwater House, Amerika Serikat (Frank Lloyd Wright)
Rumah ini (1936-1939) adalah karya yang sangat terkenal arsitek
Amerika Serikat, Frank Lloyd Wright. Dengan melalui karya ini, Wright menyatukan
antara arsitektur Modern dan alam secara meyakinkan. Rumah ini dibangun tepat
di atas air terjun dan terdiri atas beberapa balkon beton yang menyerupai
nampan yang mencuat keluar dari bagian inti rumah. Fallingwater House adalah
contoh keserasian kehidupan manusia Modern dengan alam, di mana suasana
interior dan eksterior menyatu, sebagaimana prinsip arsitektur organik. [2]
[4]
Fallingwater House Gambar oleh: brandonarchitects.com |
Struktur Pneumatik Bersel Banyak, (Mark Fisher & Simon Conolly)
Mark Fisher adalah seorang perancang
panggung konser. Pada 1968, ia menjalani studi di bawah bimbingan Peter Cook
pada Architectural Association. Ia melakukan rangkaian eksprerimen mengenai
objek pneumatik untuk menyelidiki bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat
merespon secara langsung terhadap perubahan persyaratan fisik pengguna.
Pada tahun yang sama, ia mengerjakan proyek Automat yang dilakukan
dengan kolaborasi bersama David Harrison. Kemudian, ia mengembangkan Dynamat
pada 1969 - 1972 bersama dengan Simon Conolly. Automat maupun Dynamat adalah
struktur pneumatik dan merupakan wujud analogi biomorfik. Automat adalah
struktur pneumatik bertekanan rendah yang dapat secara selektif mengembang
atau mengerut untuk merespon kebutuhan pengguna. Automat tampak sebagaimana
gambar berikut.
Automat Gambar oleh: cyberneticzoo.com |
Fisher
mewujudkan ketertarikannya lebih jauh terhadap struktur pneumatik yang dapat
bertransformasi dengan mengembangkan Dynamat, yaitu struktur pneumatik
bersel banyak yang dapat secara dinamis mengubah bentuknya menjadi
rangkaian yang sudah diprogram sebelumnya. Dynamat berwujud sebagaimana
gambar-gambar berikut. [5]
Dynamat Gambar oleh: cyberneticzoo.com |
Dynamat: Susunan bersel banyak untuk transformasi dinamis dengan deflasi atau inflasi sel-sel
Gambar oleh: cyberneticzoo.com
|
ANALOGI LINGUISTIK
Definisi
Analogi linguistik memandang bahwa bangunan dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara,
yaitu: 1) model tata bahasa; 2) model ekspresionis; 3) model semiotik.
Model tata bahasa menganggap
arsitektur terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut aturan
(tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat dalam suatu kebudayaan
tertentu cepat memahami dan menafsirkan apa yang disampaikan oleh suatu
bangunan. Dalam model ekspresionis, bangunan dianggap sebagai suatu
wahana yang digunakan arsitek untuk mengungkapkan sikapnya terhadap proyek
bangunan tersebut. Model semiotik memberikan suatu penafsiran tentang
arsitektur yang menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda
penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. [2]
Contoh dan Tokoh
Contoh model tata bahasa adalah
pernyataan Wright dalam Writings and Buildings:
“Tiap rumah yang layak
dipertimbangkan sebagai karya seni harus mempunyai tata bahasanya sendiri. ‘Tata
bahasa’, dalam pengertian ini, berarti hal yang sama dalam setiap konstruksi –
apakah ini dari kata-kata atau batu atau kayu. Ia adalah hubungan bentuk antara
berbagai unsur yang masuk ke dalam konstitusi benda tersebut. ‘Tata bahasa’
rumah adalah artikulasi nyata dari segala bagiannya. Ini akan merupakan ‘percakapan’
yang digunakannya. Agar dapat tercapai, konstruksi haruslah menuruti tata
bahasa”
Gagasan Charles W. Moore
berikut adalah contoh analogi dalam model ekspresionis:
“Bangunan dapat memberi
ulasan tentang keadaan, tentang lokasi, tentang masalah bagaimana menjaga agar
yang luar berada di luar dan yang dalam berada di dalam, tentang masalah mendirikannya,
tentang orang-orang yang menggunakannya atau tentang orang-orang yang
membuatnya – segala hal yang menjadi lucu, atau sedih, atau dungu, atau diam,
atau bisu”
Model semiotik berkenaan dengan gagasan yang lebih berwujud.
Contohnya adalah hal yang dikemukakan Robert Venturi, Denise Scott
Brown, dan Steven Izenour. Mereka mengemukakan bahwa beberapa
bangunan adalah itik (ducks) dan yang lain adalah bangsal berhias (sheds).
Yang dimaksud dengan bangunan adalah itik dalam hal ini yaitu bangunan yang
menjual atau menyimpan itik dan memiliki bentuk bangunan yang juga berbentuk
menyerupai itik. Dalam hal lain, suatu bangunan cukup memiliki tanda-tanda yang
dapat menjelaskan maknanya. Contohnya adanya menara menjadi tanda bahwa banguan
tersebut adalah gereja dan pilar-pilar berderet menjadi tanda untuk bangunan
bank. [2]
Bangunan Contoh
Terminal Dulles International Airport, Amerika Serikat (Eero
Saarinen)
Eero Saarinen and Associates terpilih sebagai arsitek untuk
perancangan terminal, menara kontrol, dan bangunan pelayanan Dulles
International Airport. Pembangunan dimulai pada 1958 dan dibuka pada 1962.
Terminal ini berupa struktur dua lantai dengan panjang 600 kaki dan lebar 200
kaki [6]. Pada 1996, terminal diperluas sepanjang 320 kaki di kedua
ujung sehingga memiliki panjang 1.240 kaki [7].
Terminal Dulles International Airport Gambar oleh: nbcwashington.com |
Eero Saarinen ingin menciptakan
sesuatu yang lebih dari sekadar bandara baru. Ia ingin menemukan jiwa bandara
tersebut. Ia pun merancang terminal dan menara kontrol dengan semangat itu [7].
Bangunan ini adalah contoh bagaimana bangunan dapat menjadi media penyampaian
ekspresi arsitek mengenai suatu proyek. Desainnya mengandung ekspresi
Eero Saarinen mengenai proyek ini:
“Terdapat pula masalah tapak
– suatu dataran rata yang indah. Sedikit banyak, arsitektur benar-benar
menempatkan sesuatu di antara bumi dan langit. Kami tiba pada kesimpulan bahwa
suatu bentuk yang tegas dan tampaknya timbul dari dataran dan sekaligus
mengambang di atasnya, akan tampak paling bagus. Unsur horizontal, atau atap,
akan merupakan unsur tertinggi. Seyogyanya atap tersebut dimiringkan ke depan
sehingga bangunan tersebut akan terlihat. Terminal itu seyogyanya juga
mempunyai skala monumental dalam pemandangan alam ini dan dalam kemegahan
bandar udara yang besar ini” [2]
The Big Basket, Amerika Serikat
The Big Basket, yang berlokasi di Ohio, Amerika Serikat, didesain
oleh NBBJ dan Korda Nemeth Engineering dan dibuka pada 1997 sebagai kantor
pusat perusahaan Longaberger Co., produsen keranjang dan tembikar. Bangunan ini
didesain untuk menyerupai produk perusahaan ini dengan penjualan
terbanyak, yaitu Longaberger Medium Market Basket. [8]
Gedung The Big Basket di Ohio, Amerika Serikat Gambar oleh: archpaper.com |
The Big Basket adalah contoh penggunaan model semiotik dalam
analogi linguistik. Bangunan ini berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan
produsen keranjang dan bentuknya juga dibuat untuk menyerupai keranjang.
REFERENSI
[1] Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. KBBI Daring. kbbi.kemdikbud.go.id, diakses
pada Oktober 2018
[2] Snyder, James
C. & Catanese, Anthony J. 1985. Pengantar Arsitektur. Jakarta:
Penerbit Erlangga
[3] Ching, Francis
D.K. 2008. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan – Edisi Ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga
[4]
Glancey,
Jonathan. 2016. The Story of Architecture. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
[5]
Wihart,
Michael. 2015. The Architecture of Soft Machine. London: University
College London
[6]
Dulles
International. www.flydulles.com/iad/history, diakses pada Oktober 2018
[7]
________________.
www.flydulles.com/iad/airport-overview, diakses pada Oktober 2018
[8] Gunts, Edward.
2018. Ohio’s famous basket building finally sold.
archpaper.com/2018/01/longaberger-basket-building-sold, diakses pada Oktober
2018
ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack
BalasHapusPROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.
MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!
? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
? Free Chips 1.500.000
? Free Chips 1.000.000
? Free Chips 250.000
SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI
DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA
1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa
=> Bonus Cashback 0.3%
=> Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
=> Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
=> Bonus New Member 10%
=> Customer Service 24 Jam Nonstop
=> Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)
• Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
• Pusat Bantuan ituDewa
Facebook : ituDewa Club
Line: ituDewa
WeChat : OfficialituDewa
Telp / WA : +85561809401
Livechat : ituDewa Livechat